Mengenai Saya

Foto saya
Berusaha, fokus dan berdoa untuk mencapai tujuan hidup.

Jumat, 04 Maret 2011

Asuransi Syariah Menembus Angka Rp 4,463 Triliun




Jakarta - Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mencatat total kekayaan penyelenggara asuransi berbasis syariah diperkirakan mencapai Rp 4,463 triliun. Ini terdiri dari asuransi jiwa syariah Rp 3,274 triliun dan asuransi umum dan reasuransi syariah Rp 1,189 triliun.
Seperti disampaikan Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatarwata, jumlah kekayaan asuransi dengan prinsip syariah mengalami pertumbuhan 47,63% dari tahun 2009 Rp 3,023 triliun menjadi Rp 4,463 triliun. Dimana kekayaan asuransi jiwa syariah mencapai Rp 3,274 triliun, dan asuransi umum dan reasuransi sebesar Rp 1,189 triliun.
"Total kekayaan jiwa syariah Rp 3,27 triliun, tahun lalu Rp 2,12 triliun. Untuk umum dan asuransi mencapai Rp 1,19 triliun, tahun lalunya Rp 903 miliar," papar Isa di kantornya, Jakarta, Jumat (25/2/2011).

Sementara, investasi industri asuransi komersil berbasis syariah sepanjang Januari-Desember 2010 mencapai Rp 3,342 triliun, naik dari periode sebelumnya tahun lalu Rp 2,089 triliun. Investasi jenis asuransi jiwa Rp 2,537 triliun. Untuk investasi asuransi umum dan reasuransi, Rp 805 triliun.
Klaim broto asuransi bruto syariah di tahun lalu mencapai Rp 1,331 triliun. Terdiri dari asuransi jiwa syariah Rp 910 miliar, dan asuransi jiwa, reasuransi syariah Rp 422 miliar.

Namun, jika disandingkan dengan industri asuransi secara menyeluruh, prestasi asuransi syariah masih minin. Dari total market share aset industri asuransi Rp 224,898 triliun, syariah hanya mengkontribusikan 1,98% kekayaan, atau mencapai Rp 4,462 triliun.
Dimana, industri asuransi jiwa syariah mengambil porsi 1,79% dari total aset Rp 183,09 triliun. Untuk porsi asuransi umum dan reasuransi mencapai 2,84% dari total aset industri, Rp 41,808 triliun.
Isa menambahkan, premi asuransi jiwa syariah di tahun lalu mencapai Rp 2,53 triliun, atau 3,25% dari total premi bruto Rp 77,676 triliun. Untuk premi asuransi umum dan reasuransi syariah mencapai Rp 699,94 miliar atau 2,33% dari total premi bruto industri, Rp 30,023 triliun.


Sukuk Rp 1,5 Triliun


Jakarta - Pemerintah menyerap dana Rp 1,5 triliun dari hasil lelang 5 seri sukuk (Surat Berharga Syariah Negara/SBSN) yang dilakukan pada hari ini.

Demikian disampaikan Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Rahmat Waluyanto dalam siaran pers, Selasa (1/3/2011).

"Telah dilakukan lelang SBSN atau Sukuk Negara seri IFR0005 (reopening), IFR0007 (reopening), IFR0006 (reopening), IFR0009 (reopening), dan IFR0010 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia. Total penawaran yang masuk sebesar Rp 4,5 triliun, yang dimenangkan Rp 1,5 triliun," tuturnya.

Adapun rincian hasil lelang tersebut adalah:
  • IFR0005, jumlah penawaran yang masuk Rp 771 miliar. Pemerintah menyerap Rp 250 miliar dengan tingkat imbalan 9%, jatuh tempo 15 Januari 2017
  • IFR0006, jumlah penawaran yang masuk Rp 381 miliar. Tidak ada yang diserap pemerintah
  • IFR0007, jumlah penawaran yang masuk Rp 214 miliar. Pemerintah menyerap Rp 100 miliar dengan tingkat imbalan 9,57781%, jatuh tempo 15 Januari 2025
  • IFR0009, jumlah penawaran yang masuk Rp 61 miliar. Tidak ada yang diserap pemerintah
  • IFR0010, jumlah penawaran yang masuk Rp 3,023 triliun. Pemerintah menyerap Rp 1,15 triliun dengan tingkat imbalan 10%, jatuh tempo 15 Februari 2036
sumber: deikfinance.com

Senin, 03 Januari 2011

Nilai FACEBOOK Rp 450 Triliun, Dalam 6 Tahun



Facebook, raksasa Internet terbesar saat ini, kembali memasuki babak baru. Baru-baru ini, jejaring sosial besutan Mark Zuckerberg itu menerima suntikan dana baru sebesar US$500 juta, setara Rp4,5 triliun. Pinjaman itu dilaporkan datang dari Goldman Sachs sebesar US$450 juta (setara Rp4 triliun) dan lembaga riset investasi asal Rusia, Digital Sky Technologies sebesar US$50 juta (setara Rp450 miliar). Sebelumnya, Facebook telah mencatat lima kali babak pendanaan yang totalnya mencapai US$800 juta, atau sekitar Rp7,2 triliun. Dengan pendanaan baru ini, jejaring sosial yang baru berusia enam tahun itu telah menerima pendanaan sebesar US$1,3 miliar, setara Rp11,7 triliun. "Dengan akumulasi suntikan dana tersebut, valuasi Facebook kini sudah meningkat menjadi US$50 miliar (setara Rp450 triliun)," tulis New York Times yang dikutip VIVAnews, Senin 3 Januari 2011. Sebagaimana diketahui, harga Facebook sempat naik turun di kisaran US$40-50 miliar pada pasar sekunder dalam beberapa minggu terakhir. September lalu, jejaring sosial yang menampung lebih dari setengah miliar orang itu masih di kisaran harga US$23-33 miliar, dan pada November naik menjadi US$41 miliar. Sebagai bagian dari kesepakatan, Goldman Sachs akan membantu Facebook mendapatkan tambahan dana sebesar US$1,5 miliar. Untuk mencapainya, bank investasi itu akan membuat "kendaraan khusus" yang memungkinkan orang lain untuk berinvestasi di Facebook secara tidak langsung. Cara ini dipercaya akan membantu Facebook lolos dari persyaratan yang tertulis di dalam regulasi S.E.C, di mana sebuah perusahaan harus memiliki 499 investor untuk menuju IPO (initial public offering). Kabarnya, Goldman Sachs akan menjadi investor pertama di Facebook nanti. Menurut laporan NYT, Goldman Sachs menawarkan opsi untuk menjual US$75 juta sahamnya ke perusahaan asal Rusia itu. Hingga saat ini, masih belum jelas apa yang akan dilakukan Facebook dengan uangnya tersebut. Sementara ini, uang itu bisa saja dipakai untuk kas sejumlah karyawan dan investor atau justru menggelar perekrutan karyawan besar-besaran. Yang jelas, untuk melakukan kedua hal tersebut, dana yang baru didapat bisa dibilang terlalu besar.

sumber: vivanews.com